Minggu, 16 Maret 2014

Membangun Masyarakat yang tertib “Kota Transportasi”
“Kadang kalau sulit mengatur itu karena kesadaran”
Beberapa waktu lalu melihat situasi jalan raya dan protokol yang dipenuhi dengan para pedagang dan tukang becak yang menurut kita mengganggu mereka dalam beralu lintas, lantas mereka berkata bahwa kalau tidak seperti ini maka keluarga saya makan apa “Ujar tukang pedagang sayur” kata – kata ini menunjukkan bahwa pemerintah harus berjuang untuk bagaimana kesenangan mereka juga kesenangan pemerintah dalam bertindak, jika kita melihat orang yang lagi kesusahan maka wajib kita bantu selagi mereka jujur dan mau mentaati segala aturan, apakah semua tahu dengan aturan, dari karakter nya sendiri mereka dibesarkan dari keluarga yang teramat perlu perhatian, data yang menunjukkan bahwa tingkat kemiskinan Riau termasuk Inhil ini sangat kecil kontribusinya terhadap dana miliaran rupiah, apakah kita dapat berbangga diri atas hal itu sedang orang mentolerir lantas pemerintah membiarkan begitu saja dengan orang yang tidak mematuhi aturan tersebut, orang pertama yang mentaati aturan itu apakah orang hukum saja, dan apakah semua ini adil untuk orang yang tidak bertanggunjawab lalu membiarkan aturan berjalan manusia seenaknya saja membuat sanksi sedang pemerintah belum melakukan sesuatu untuk mempertanggungjawabkan kepada masyarakatnya seperti itu. Trobosan yang perlu dibuat adalah bagaimana dari segi sosialisasi dari situ Hak DPR untuk memanggil beberapa komunitas Para tukang becak untuk mendiskusikan hal itu, tentang bagaimana tata tertib itu dikenalkan oleh Instansi terkait, termasuk para pedagang sayur dan lainnya bukan saja merusak pemandangan juga reputasi bila kita tidak dapat memecahkan masalah ini dengan baik, secara bertahap orang akan mengetahui inti dari sebuah permasalahan yang dikenalkan kepada masyarakat, agar mengerti dengan keadaan yang sesungguhnya terjadi di tengah keindahan dan memudahkan transportasi di perkotaan menuju tempat tujuan seiring dengan perkembangan tekhnologi juga pemerintah dapat memantau apa saja yang diperlukan masyarakat terhadap apa yang pemerintah lakukan terkait persaingan pedagang jangan khawatir dari harga normal yang diberlakukan pemerintah itu akan menjadi standar harga untuk konsumen. Dari pemindahan pasar tradisional itu tidak mengganggu transportasi yang lewat akan menjadi nyaman dan tertib dan seakan itu menjadi kunci bagaimana dapat menyelamatkan kemacetan berskala kecil di kawasan kota Tembilahan pada umumnya tertib itu juga bukan milik masyarakat yang berjualan dan tukang becak namun juga milik pemerintah bagaimana cara menuntaskan permasalahan yang ada di lapangan..”Anugrah Setiawan/UGM”
Timbulnya kesadaran itu berawal dari rukunnya Pemerintah dan Masyarakat dalam menangani masalah, bukan secara sepihak dan menguntungkan sepihak pula”
Kita juga perlu memperhatikan Tugas Pokok dan Fungsi dari Peran Pemerintah dan Dewan dalam menyelesaikan masalah dilapangan tanggap dan bersama mendengarkan aspirasi masalah yang ada, jika hal ini saling bersinggungan dan menengahkan satu sama lain pastilah akan menjadi tujuan Indragiri Bersama.
Transportasi Darat kita ketahui sampai saat ini menjadi kepedulian kita kepada masyarakat akan kesadaran membayar uang masuk jembatan Sri Gemilang Rumbai yang terletak di Kecamatan Kempas, ini bukan bentuk pemaksaan lagi” karena petugas bukan lagi halangan untuk bertugas sebagaimana tanggungjawabnya memungut hal ini yang perlu di tekankan”Anugrah Setiawan
Untuk Negeri Terbilang dan Gemilang Tahun 2025 Inhil Riau

0 komentar:

Posting Komentar